Pernahkah engkau bayangkan, kawan
Andai Rasulullah bersama kita hari ini
Menghampirimu sambil berkata “Assalamu alaikum warahmatullah”
Sedang engkau dengan terbata menjawab salamnya
Lalu Beliau tanyakan sudahkah engkau sholat
Sedang engkau dengan tergugu berkata “belum”
Pernahkah engkau bayangkan, kawan
Betapa pedih hati beliau kala melihatmu masih tertidur lelap
Meski matahari telah beranjak naik
Fajar yang indah yang tak pernah kau sapa
Lalu terik mentari membuatmu kian legam bakda zuhur
Tanpa setitik air wudhupun membasuh kulitmu
Betapa miris hati Rasulullah…
Saat melihat ratusan anak yatim, tak tersentuh
Tak pernah mengenal kasur empuk dan selimut tebal
Sementara gedung-gedung kian tinggi mencakar langit
Pernahkah engkau bayangkan, kawan
Pipi Beliau yang putih bersih menjadi basah saat melihat masjid-masjid yang kosong
Saat melihat jilbab-jilbab indah telah berganti menjadi rambut warna-warni
Saat melihat Alqur’an telah berganti dengan komik Doraemon
Saat melihat hafalanmu telah berubah menjadi musik yang mengenaskan
Astagfirullahal’adziem…
Dan bahkan mungkin, engkau tak lagi mengenalinya
Pernahkah kawan…
Sesekali engkau rindukan kehadirannya,
Memintanya bercerita tentang kebesaran Allah
Bercerita tentang indahnya islam
Tentang ajaran indah dari Allah yang kan dibawa hingga akhir zaman
Ya…andai Rasulullah bersama kita hari ini
Baiklah, mari sejenak kita kenang perjuangan sang Al-Amin
Di tengah Bani Hasyim di Makkah pada Senin pagi, 12 Rabiulawal permulaan tahun Gajah,
api yang disembah orang-orang Majusi seketika padam
Sepuluh balkon istana-istana Kisra dan gereja-gereja di sekitar Buhairah runtuh
saat itu, Ia Muhammad, yang telah menjadi yatim saat lahir dari rahim Ibunda Aminah
ia lahir..bersinar serupa cahaya yang menyinari istana-istana di Syam
ia Muhammad yang kemudian menjadi Rasulullah mulia
Mari kita kenang tentang bayi Muhammad, kawan
Allah menjadikannya terjaga dalam dekapan ibunda yang menyusuiinya
Tsuwaibah dan Halimah
ia tumbuh menjadi Muhammad kecil yang santun dan periang
ia yang menjadi bersih hatinya saat Jibril membelah dadanya,
mengeluarkan segumpal darah kotor
mencucinya dengan air zam-zam dalam baskom emas
tahukah engkau kawan, wajah Muhammad kian berseri
dan ia kembali kepangkuan ibunda Aminah
pernahkah engkau bayangkan kawan
andai engkau menjadi yatim piatu saat 6 tahun seperti Muhammad
lalu ditinggal oleh sang kakek saat 8 tahun
lalu engkau sebatang kara
akankah engkau setegar beliau?
Ia pernah mengembala kambing
Ia pernah menjadi pedagang
Tapi ia tak pernah mengeluh,
ia yang tegar dalam setiap langkah, santun dalam setiap ucap, mulia dalam setiap niat
Ia yang sidik, yang tablihg, yang amanah, yang fathonah
Dia yang berakhlak sempurna
Dialah tauladan kita
Dialah Rasulullah Muhammad
Pernahkah engkau rindukan pertemuan indah dengan Rasulullah, kawan?
Melihat senyumnya?
Menjawab salamnya?
Pernahkah engkau, kawan…merindukan kebersamaannya
Meski sekedar membaca sejarahnya
Membaca shalawat atasnya ketika shalat
Membaca Alqur’an
Atau …jangan-jangan
Engkau telah lupa,
sebuah ajakan mulia yang melantun indah
saat engkau jalani Islam dengan sempurna
Mencoba memaknai hari-hari
Sabtu, 26 Januari 2008
ANDAI RASULULLAH BERSAMA KITA HARI INI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MULTI INFO
My Favourite Film
- The Message
- Vertical Limit
- Turtle can Fly
- The Kite Runner
- The Purshuit of Happynes
- Ie Grand Voyage
- Sang Murabby
My Favourite Books
- Tetralogi Laskar Pelangi
- A Thousand Splendid Suns
- The Kite Runner
Acara TV Favourite
- Akhirnya Datang Juga
- Wisata Kuliner
- Cinta Fitri, hehehe
- e-Lifestyle
- Padamu Negeri
- Apa Kabar Indonesia
- Kick Andy
- Todays Dialogue
- The nanny 911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar