Apotema. Kata itu biasa dikenalkn oleh guru matematika kita khususnya ketika membahas salah satu bab geometri yakni lingkaran. Ada banyk garis yang dipelajari ketika mengenal lingkaran, sebuah bangun geometri dengan sudut sempurna 360 derajat. Salah satunya disebut apotema, yang artinya adalah garis yang ditarik dari pusat lingkaran yang tegak lurus tali busur dan membagi dua sama panjang tli busur itu.
Pernahkah terpikir oleh anda andaikan tali busur itu ditiadakan ? Sesungguhnya yang terlihat pada apotema itu hanyalah sebuah garis yang menggantung di pusat lingkran. Sederhananya kita lihat saja jarum pendek pada jam dinding berbentuk lingkaran. Barangkali itu pula yang menjadi latar belakang para penemu jam dalam mendesain pergerakan waktu perdetiknya pada sebuah jam dinding. Semakin kuat tekanan pada pusat lingkaran, akan semakin kuat pula kedudukan apotema itu. Hal ini terbukti pada pergeakan jarum jam yang menandai detik, menit dan jam. Bukankah jarum yang mengukur detik waktu berjaln jauh lebih cepat dibanding jrunm yang mengukur hitungn menit atu jam? Pertanyannya aalah, apakah garis itu masih akan disebut apotema jika tali busurnya tidak ada?
Sekarang, mari kita berbicra tentang konsep apotema yang mendasar, maksud saya apotema yang brlektan pada pusat lingkaran dan memotong tali busur menjadi dua bgian sama panjang.
Bayangkan anda menarik tali busur mulai dari tepi lingkarn hingga ke pusat lingkaran. Semkin ke tengh maka tali busur akan semakin panjng hingga maksimal disebut diameter. Sebaliknya semakin ke tepi lingkaran, tali busur yang dipotong oleh apotema juga akan semakin pendek.
Berbicara tentng lingkaran dan apotema, pada dasarnya bisa dianalogikan pada car berfikir kita. Dalam banyak hal, apotema bisa berlaku demikian pragmatis. Seseorang yang cerdas akan menggunakan apotema terpendek untuk menghasilkan tali busur terpanjang. Yes, its like prinsip ekonomi, dengn modal yang sekecil-kecilnya (apotema) menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya (tali busur).
Apotema juga berlaku bagi para pemikir praktis. Konsep pemikiran mereka terangkum dalam sebuah lingkaran. Mereka akan menyelesaikan proyek lingkarn itu dengan apotema terpendek yang artinya menggabungkan dua tali busur terpanjang (diameter) untuk menyempurnkan lingkaran (hmm.. bukankah ini pola kerjanya para boss atau pimpinan yang tinggal atur ini itu dari balik meja ??).
Apotema, dalam konteks lebih luas tentu saj berlaku dalam kehidupan kita. Tergantung pada lingkaran mana kita berada dan lingkaran apa yang memback up hidup kita, hingga apotem seperti apa yang kita gunakan sebgi jlan menuju tali busur-tali busur kehidupa. Suatu saat apotema itu menemui garis tepi lingkaran sat usia kita mesti terpenggal pada batas duniawi yaitu ajal. Setelahnya jika apotema itu diteruskan di luar btas lingkaran akan menjadi sebuah gris menuju ruang tk terbatas. Sebuah kehidupan hakiki di masa depan setelah kematian, gaib, tk terbayangkan.
Namun, sadarkah kita, selagi apotema terpancang kuat pada kekuatan di pusat lingkran kehidupan, sesungguhnya apotema itu akan tetap aman terkendali.
Dan benarlah seperti firmannya dalam Q.S. Al-Ikhlas : 2, Allahusshomad. Allah, tempat bergantung segala sesuatu. Selanjutnya, tentu menjadi pertanyaan besar bagi kita, bagaimana kebergantungan kita pada-Nya dalam selarik perjalanan hidup kita selama ini? (Rieve)
Mencoba memaknai hari-hari
Rabu, 23 Januari 2008
APOTEMA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MULTI INFO
My Favourite Film
- The Message
- Vertical Limit
- Turtle can Fly
- The Kite Runner
- The Purshuit of Happynes
- Ie Grand Voyage
- Sang Murabby
My Favourite Books
- Tetralogi Laskar Pelangi
- A Thousand Splendid Suns
- The Kite Runner
Acara TV Favourite
- Akhirnya Datang Juga
- Wisata Kuliner
- Cinta Fitri, hehehe
- e-Lifestyle
- Padamu Negeri
- Apa Kabar Indonesia
- Kick Andy
- Todays Dialogue
- The nanny 911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar