Mencoba memaknai hari-hari

Minggu, 17 Agustus 2008

Mohon maaf lahir dan batin

Biarkan semua berlalu dengan waktu
segala kepedihan pasti akan luruh bersama keikhlasan
sebab ikhlas berarti tidak peduli apapun,
kecuali mengharap keridhoanNYA.
mari saling mengikhlaskan segenap khilaf yang barangkali sempat menoreh luka
atau sederet salah yang menggores hari-hari
mengundang air mata
dan seutas perih di hati

Kini saatnya berbenah diri, bersihkan hati, sucikan niat
agar jiwa kembali bening menghadap illahi
arungi Ramadhan penuh ketaqwaan

Selamat menyambut bulan suci Ramadhan
semoga ramadhan kita lebih baik

Mohon maaf lahir dan batin

Menjemput Ar-Rayyan

Selamat Datang Bulan Ramadhan. Bulan Taubat dan Keridhaan. Bulan Perbaikan dan Iman. Bulan Shadaqah dan Ihsan.Bulan Pengampunan dari Ar Rahman. Bulan Berhiasnya janaan (Surga). Bulan dibelenggunya syaitan. Didalamnya berhembus Ruh, karena dialah bulan Kemenangan. Selamat wahai yang berpuasa di dalamnya. Meninggalkan makan dan minum. Bergembiralah orang yang menghidupkan malamnya. Dan mengikuti imam shalatnya.
Hati berpuasa di bulan Ramadhan, bahkan dari lintasan kemaksiatan dan rencana permusuhan dan pembangkangan. Mata berpuasa dari melihat yang haram. Mata yang tunduk takut dari Penguasa Alam. Maka, bola matanya tak jatuh pada dosa. Telinga berpuasa dari pengkhianatan. Dari mendengarkan lagu. Diam mendengarkan Dzikir akan kekuasaan Al Hakiim dan perkataan Al Kariim (Al Qur’an). Lisan yang berpuasa dari kata kata kotor. Dari kalimat yang keji. Dari Ungkapan jorok. Demi menjalankan syariat. Tangan berpuasa dari menyakiti sesama. Menghilangkan kerusakan. Mengusir kedzaliman dan pembangkangan. Melenyapkan perusak bangsa. Kaki berpuasa dari perjalanan menuju yang haram. Maka, tak ada jalanan baginya yang mengarah pada dosa. Tidak akan dia melangkahkan kakinya ke sana,
Tidakkah datang waktunya untuk para pelaku maksiat untuk berenang-renang di sungai Ramadhan? Belumkah tiba saatnya bagi mereka untuk membersihkan jasad dari dosa. Mencuci hati dari keharaman yang menempel dalam hati. Tidakkah tiba waktunya bagi orang yang selama ini menolak kebenaran untuk masuk ke pintu orang-orang puasa? Menghadap kepada Rabb alam semesta. Untuk mendapat keridhaan pada kedudukan yang terpercaya.
Sungguh Ramadhan adalah kesempatam usia yang mahal. Musim dagangan yang tinggi keuntungannya. Hari diagungkannya berbagai kebaikan. Waktu dihapuskannya segala keburukan. Saat dihilangkannya berbagai kesalahan. Mari lepaskan pakaian kemaksiatan di bulan Ramadhan. Maka Allah akan mengenakan pakaian hamba-Nya dengan pakaian keridhaan. Allah akan memberi kebaikan untuknya dengan taubat yang bisa menghapus dosa yang telah lalu.
Di bulan Ramadhan terdapat bermacam kemenangan untuk kita, perang besar kita, dan keunggulan kita. Di bulan Ramadhan turun kepada Rasul kita yang mulia. Itulah rahasia kemuliaan kita yang sangat agung. Di bulan Ramadhan bertemu dua pasukan. Pasukan dari Yang Maha Rahman dan pasukan dari syaithan. Dalam peperangan Badar Kubra, saat keimanan diberatkan timbangannya oleh Allah swt, dan dikalahkannya pembangkangan terhadap kebenaran dengan kerugian yang tiada tara.
Di bulan Ramadhan ditaklukkanlah Makkah dengan Islam. Di hancurkannya berhala, ditinggikannya panji-panji tauhid dan dihormatinya bendera halal dan haram.
Di Ramadhan saat terjadinya perang Hithin yang begitu hebat. Dibulan ini terjadi hari kemenangan Shalahuddin yang gemilang. Saat kalimat tauhid berkibar-kibar dan bendera salib menjadi yatim.
Puasa jiwa di bulan Ramadhan adalah pagar dari penyimpangan, keberpalingan dan keberlebihan. Jiwa ini ingin kembali. Hati ini juga ingin merasakan kekhusyu’annya. Tubuh sudah menghendaki untuk tunduk. Dan mata sangat senang dengan mengeluarkan air mata.
Bagi bulan Ramadhan ada kehormatan yang tanpa celaan. Tidak ada ghibah (membicarakan keburukan orang lain). Tidak ada namimah (mengadu domba). Tidak ada caci maki. Tidak ada kata-kata kotor. Tidak ada kata-kata keji. Yang ada hanyalah dzikir dan istighfar. Andai seseorang mencacimu di bulan ini, katakanlah,” Aku sedang puasa) aku tak punya waktu untuk berkelahi. Aku tak punya kesempatan untuk mengeluarkan kata-kata kotor. Karena jiwa telah diikat dari kesalahan dan telah dibelenggu dari kemaksiatan dengan tali yang kuat. Jika engkau ingin dibunuh di bulan Ramadhan, katakanlah “Aku sedang puasa”, maka aku tak membawa senjata. Karena aku sedang berada dimusim perbaikan, di medan kemenangan dan dimihrab yang mengajak pada kemenangan.
Dahulu orang-orang shalih, jika memasuki Ramadhan, mempebanyak bacaan Al Qur’an, mempersering dzikir di setiap waktu. Maka kenakan pakaian taubat dengan istighfar. Karena selama ini mereka tahu, tangan kemaksiatan telah mencabik-cabik pakaian dirinya. Maka bulan ini adalah bulan pertolongan untuk hati yang telah ditarik oleh dosa.
Ramadhan mengingatkanmu dengan orang-orang lapar. Memberitahukanmu bahwa disana ada orang-orang yang begitu menderita. Bahwa didunia ini banyak orang miskin. Agar engkau menjadi orang yang selalu membantu saudara-saudaramu sesama muslim. Bergembiralah saat berbuka. Karena telah ada hidangan pengampunan setelah engkau dengan baik menjalani puasadi siang harinya. Berbahagialah saat bertemu Tuhanmu. Jika Dia telah mengampuni dosamu dan meridhai hatimu.
Sebagaian salafushalih sering berada di masjid di bulan Ramdhan, membaca Al Qur’an dan beribadah, bertasbih dan bertahajjud. Sebagaian mereka banyak bersedekah dibulan Ramadhan tiga kali lipat. Karena mereka tahu kebaikan sedekah akan mengusir dan menghapus keburuka. Sebagaian mereka menahan lisannya dari semua kemungkaran. Membiasakannya selalu berada dalam dzikir dan menyibukkan dengan kesyukuran.
Salam untuk mereka yang berpuasa, disaat duduk di waktu sahur. Mengulang-ngulang istighfar, mengeluarkan air mata penyesalan, Salam untuk mereka saat terbitnya fajar dan tetap tamak terhadap ganjaran Allah swt. Engkau lihat mereka begitu khusyu’ dalam shalat mereka dan begitu tunduk kepada Allah swt.
Salam untuk mereka saat datangnya waktu berbuka. Mereka duduk dihadapan hidangan Tuhan Yang Maha Pengampun. Memohon pahala atas apa yang meraka lakukan sepanjang siang
Di kutip dari buku “Berteduh Ditaman Hati” karya Dr. Aidh Al Qar ni

My Favourite Film

  • The Message
  • Vertical Limit
  • Turtle can Fly
  • The Kite Runner
  • The Purshuit of Happynes
  • Ie Grand Voyage
  • Sang Murabby

My Favourite Books

  • Tetralogi Laskar Pelangi
  • A Thousand Splendid Suns
  • The Kite Runner

Acara TV Favourite

  • Akhirnya Datang Juga
  • Wisata Kuliner
  • Cinta Fitri, hehehe
  • e-Lifestyle
  • Padamu Negeri
  • Apa Kabar Indonesia
  • Kick Andy
  • Todays Dialogue
  • The nanny 911

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?