Mencoba memaknai hari-hari

Kamis, 24 Juli 2008

MEMBUMI

“Tulisan non-fiksi adalah mata air tulisan fiksi.” (Herry Nurdi, aktivis FLP dan penulis)Salah satu pelajaran penting yang saya dapat selama “nyantri” di suatu writing group yang memproduksi skenario sinetron komedi (sitkom) adalah bagaimana membuat dialog yang realistis dan membumi. Aris Nugraha, sang mentor yang juga bidan sitkom Bajaj Bajuri selalu menekankan– terkadang bahkan “mencela” dengan gayanya yang khas — agar setiap dialog bernas dan sesuai dengan realita. Seorang rekan pernah disentilnya karena menuliskan dialog wong cilik dengan bahasa Indonesia dan diksi yang baku persis guru bahasa Indonesia di zaman SMP.
“Masak tukang becak ngomongnya filosofis banget!” semprotnya. “Yang realistislah!”
selengkapnya....http://www.penulislepas.com/v2/?p=880

Tidak ada komentar:

My Favourite Film

  • The Message
  • Vertical Limit
  • Turtle can Fly
  • The Kite Runner
  • The Purshuit of Happynes
  • Ie Grand Voyage
  • Sang Murabby

My Favourite Books

  • Tetralogi Laskar Pelangi
  • A Thousand Splendid Suns
  • The Kite Runner

Acara TV Favourite

  • Akhirnya Datang Juga
  • Wisata Kuliner
  • Cinta Fitri, hehehe
  • e-Lifestyle
  • Padamu Negeri
  • Apa Kabar Indonesia
  • Kick Andy
  • Todays Dialogue
  • The nanny 911

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?