Mencoba memaknai hari-hari

Senin, 15 September 2008

SAHABATKU KECEWA

Sahabatku kecewa,
tidak diterima di Fakultas Kedokteran,
sekarang alhamdulillah menjadi konsultan sangat diperhitungkan di beberapa rumah sakit standar internasional

Sahabatku kecewa,
mau menikah dengan pramugari tapi ditolak karena waktu itu dia belum menjadi manusia yang layak untuk menjadi suaminya.
Alhamdulillah sekarang menjadi penyewa pesawat untuk rute beberapa kota, dan punya karyawan banyak termasuk pramugari.

Sahabatku kecewa,
karena droup out dari salah satu perguruan tinggi terkenal, karena waktu itu harus kuliah sambil kerja. Bahkan pernah dipanggil ketua jurusan dan diajukan dua pertanyaan yang sangat memojokkan dirinya yaitu mau kuliah atau mau kerja? Padahal temanku ini bekerja sebenarnya untuk biaya kuliah.
Alhamdulillah, sekarang dia sudah menjadi rektor di perguruan tinggi terkenal yang dibuatnya sendiri.

Sahabatku kecewa,
tamat SMU, mau dinikahi oleh seseorang yang sudah lulus S-2 di bidang bisnis (MBA), sudah mau dinikahi, tapi ditinggalkan begitu saja.
Alhamdulillah sahabatku ini, sekarang sudah jadi dokter spisialis dan pernah juga membantu istri calon suaminya yang pada waktu itu sedang memerlukan perawatan khusus.

Sahabatku kecewa,
sebab sudah bekerja bersungguh-sungguh, dihari ulang tahunnya mendapat hadiah dipecat tanpa alasan yang jelas sebab dipengaruhi oleh fitnah.
Alhamdulillah, sekarang punya perusahaan sendiri, dan punya kebijakan yang luar biasa, yaitu tidak mau memecat siapapun yang menjadi karyawannya.

Sahabatku kecewa,
sebab tidak bisa mengucapkan huruf “r” dengan jelas, semua temen-temennya sering mengolok-ngolok,
alhamdulillah sekarang dia menjadi dosen bahasa inggris dan ahli dibidang pengajaran bahasa inggris bagi sahabat-sahabat lain yang mau kuliah di luar negeri.

Sahabatku kecewa,
pernah ingin menjadi tutor agama di salah satu perguruan tinggi terkenal, namun hasil tes membaca Al-Qurannya pada waktu itu tidak memenuhi stadar yang dibutuhkan.
Alhamdulillah sekarang sudah menjadi pimpinan pesantren berstandar internasional.

Banyak sahabatku yang kecewa dan sampai sekarang juga masih kecewa, sehingga mereka menjadi sakit-sakitan karena berselimut kekecewaan.
Tapi banyak juga sahabat-sahabatku yang kecewa penuh keindahan, sehingga mendapat rizki berkelimpahan “tentunya bukan hanya sekedar uang”, sehingga hidupnya lebih bermanfaat.

Sahabat ku

Berani bersahabat dengan kekecewaan yang produktif ? Atau menjadi mati potensinya karena terbebani aneka kekecewaan.

Berani hadapi tantangan??? Bagaimana pendapat sahabat!!!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan-tulisanmu luar biasa, menggugah, memotivasi diri, meyakinkan jalan panjang yang mesti ditempuh. Tulisan-tulisan seseorang yang percaya bahwa masa depan ditanganmu. seperti tak pernah mengeluh walau dihempas badai kehidupan, semoga kamu tidak pernah berubah tetap seperti batu karang yang kukuh.

Rivana Usgianti, kamu sudah saatnya menulis lebih banyak lagi dalam bentuk cerita yang lain yang panjang, yang penuh dengan kontemplasi yang dalam, dan barangkali suatu saat kamu bisa menghasilkan karya yang best seller bahkan bisa melewati kak abi.

IzzahTy mengatakan...

daku penasaran, sahabatmu koq banyak amat ya yang kecewa

My Favourite Film

  • The Message
  • Vertical Limit
  • Turtle can Fly
  • The Kite Runner
  • The Purshuit of Happynes
  • Ie Grand Voyage
  • Sang Murabby

My Favourite Books

  • Tetralogi Laskar Pelangi
  • A Thousand Splendid Suns
  • The Kite Runner

Acara TV Favourite

  • Akhirnya Datang Juga
  • Wisata Kuliner
  • Cinta Fitri, hehehe
  • e-Lifestyle
  • Padamu Negeri
  • Apa Kabar Indonesia
  • Kick Andy
  • Todays Dialogue
  • The nanny 911

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?