Mencoba memaknai hari-hari

Senin, 11 Februari 2008

SILUET SENJA DI MATA AYAH

Dalam dongeng ayah yang tak cuma dongeng
Ada siluet senja yang menghampirkan harapannya
Selaksa cita terpeta pada tiap helai uban
Membirukan hampa
Merimbun, membelai pipi putra-putra Yakub
Ada seroja samar yang menyamar jadi mawar
Terkenang zikirmu yang mengokohkan langkahku
Mengepalkan jemariku
Lantas terserulah takbir itu “Allahu Akbar”
Sebelas bintang gegap gempita di hatiku
Memecahkan pekat
Mengelupaskan karat yang sekarat
Kusudahi …
Dalam dongeng ayah yang tak cuma dongeng
Ada siluet senja yang menitipkan harapannya
Sehelai doa berbisik pada ke Maha Pemurahan NYA
Menceriakan senja miliknya
Sebelum pulang
Terbentang tanya…
Akankah sisa waktuku mampu menentramkannya?

KUDEDIKASIKAN UNTUK AYAHKU TERCINTA
SEMOGA KERJA KECILKU MENENTRAMKAN HATIMU

Tidak ada komentar:

My Favourite Film

  • The Message
  • Vertical Limit
  • Turtle can Fly
  • The Kite Runner
  • The Purshuit of Happynes
  • Ie Grand Voyage
  • Sang Murabby

My Favourite Books

  • Tetralogi Laskar Pelangi
  • A Thousand Splendid Suns
  • The Kite Runner

Acara TV Favourite

  • Akhirnya Datang Juga
  • Wisata Kuliner
  • Cinta Fitri, hehehe
  • e-Lifestyle
  • Padamu Negeri
  • Apa Kabar Indonesia
  • Kick Andy
  • Todays Dialogue
  • The nanny 911

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?